13 Ajakan Presiden untuk Suksesnya Pemilu 2014
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY)
Politikindonesia - Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) mengajak semua elemen pelaksana pemilu memahami kewenangan,
kewajiban, dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum
(Pemilu) 2014. SBY menyampaikan 13 ajakan dan instruksi demi suksesnya
penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Hal itu disampaikan Presiden saat
memberikan sambutan pada pembukaan Rakornas Pemantapan Pemilu Tahun 2014
di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/02) pagi.
SBY menegaskan, disamping sebuah
regularitas demokrasi, Pemilu juga amat penting dalam upaya terus menerus
memajukan kehidupan bangsa. “Melalui pemilu, bangsa Indonesia memilih Presiden
dan Wakil Presiden, sebelumnya memilih wakil-wakilnya di DPR, DPD, dan DPRD
untuk mengemban tugas yang mulia demi memajukan bangsa dan memajukan
kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujar Presiden SBY.
Dalam acara yang dihadiri Wakil
Presiden Boediono, para pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia
Bersatu (KIB) II, para Gubernur dari seluruh Indonesia, para pimpinan partai
politik peserta Pemilu 2014, dan para penyelenggara Pemilu itu, Presiden
SBY menyampaikan 13 ajakan dan arahan untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu
2014, yaitu;
1. Mari sungguh kita sukseskan
Pemilu 2014. “Kita bisa menyelenggarakan dua kali pemilu, termasuk Pemilihan
Presiden secara langsung pada 2004 dan 2009, dunia mengakui dan memberi
apresiasi atas pelaksanaan pemilu yang dinilai fair dan demokratis. Mari kita
ukir sejarah baru sehingga pemilu 2014 ini juga sukses.
2. Mari kita ambil pengalaman pemilu
2004 dan 2009, yang sudah baik kita pertahankan, yang belum baik kita perbaiki.
Kasus-kasus pelanggaran pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 mari kita niatkan
tidak terjadi lagi;
3. Mari kita pedomani semua
ketentuan dan aturan mengenai penyelenggaran pemilu;
4. Mari sungguh kita pahami
kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing, apakah penyelenggara
pemilu, pemerintah, partai politik, aparat keamanan utamanya Polri dan TNI, dan
tentu masyarakat. “Sosialisasikan dan jelaskan kepada rakyat tentag siapa
bertanggung jawab apa, siapa bertugas apa, agar tidak ada aduan yang salah
alamat. Sering terjadi aduan dan protes disampaikan kepada presiden, padahal
bukan tugas dan tanggung jawab presiden,” tutur Presiden SBY;
5. Mari kita cegah berbagai
pelanggaran pemilu, termasuk intimidasi dari siapapun dan kepada apapun. Para
pengawas harus aktif untuk mencegah pelanggaran dan penyimpangan itu. Kalau ada
penyimpangan dan pelanggaran harus segera ada sanksi tegas sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
6. Mari kita cegah benturan dan aksi
kekerasan dalam Pemilu 2014 sebagaimana pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. “Masyarakat
makin matang dan makin patuh pada aturan pemilu, karena itu para pimpinan
parpol dan elit politik harus menjaga kedamaian pemilu, cegah pernyataan yang
provokatif dan agitatif yang bisa menyulut emosi elemen masyarakat,” pesan SBY;
7. Mari kita jaga kedamaian dan
akuntabilitas penyelenggara pemilu, termasuk pemerintah dan jajaran keamanan.
Suhu politik pasti meningkat, cegah dan tiadakan hal-hal yang bisa menimbulkan
kecurigaan dan tuduhan yang tidak perlu. “Seringkali pemerintah dituduh curang,
padahal pemerintah terdiri dari wakil-wakil parpol yang berbeda, baik di daerah
maupun di pusat, sehingga sistem yang berlaku sulit terjadi kecurangan,
meskipun hal itu diniati. Lain halnya jika pemerintah terdiri dari satu partai
sepert era dahulu, barangkali kecuriaan itu ada,” jelas Presiden SBY;
8. Jika ada protes dan aduan
lakukanlah secara damai sesuai aturan dan prosedur yang diatur Undang-Undang.
“Mari kita cegah tindakan yang destruktif. Jangan coreng dan kotori demokrasi
kita, yang alhamdulillah kini makin matang. Jika Pemilu 2004 dan Pemilu 2009
bisa, maka Pemilu 2014 harusnya makin bisa,” terang SBY;
9. Kepada pers dan media massa harus
memberikan pemberitaan yang akurat dan obyektif. Pers harus mensukseskan Pemilu
2014 ini. Rakyat ingin pemberataan pers disamping akurat dan faktual, juga fair
dan obyektif karena pers adalah milik publik. Pers amat berperan mewujudkan
pemilu yang damai, adil, dan aman;
10. Untuk jajaran pemerintah
tetaplah mengutamakan tugas-tugas di pemerintahan. Tugas-tugas politik di masa
pemilu tentu dimungkinkan, tetapi jangan abai dengan tugas pokoknya untuk
memberikan pelayanaan masyarakat. Pelaksanaan kampanye harus mengikuti
aturan, jangan ada conflict of interest;
11. Jaga netralitas TNI dan Polri
dalam pemilu. Dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 lalu, TNI dan Polri bisa
netral, saya harap pemilu ini juga bisa. Era TNI dan Polti berpolitik praktis
sudah selesai;
12. Jajaran pemerintahan baik pusat
maupun daerah harus membantu para penyelenggara pemilu, memberikan bantuan
untuk kelancaran logistik pemilu, dan berbagai macam bantuan sesuai
Undang-Undang, dan sesuai permintaan penyelenggara pemilu;
13. Gunakan anggaran dengan
sebaik-baiknya, anggaran yang dikeluarkan negara besar. Pastikan tidak terjadi
penyimpangan anggaran, jaga akuntabilitas dan pertanggungjawabkan secara benar.
(aan/rin/kap)

No comments:
Post a Comment